Saturday, November 6, 2010

Aku Bangga Sebagai ANAK BANGSA INDONESIA


Membaca Soerat Kabar Indonesia Berprestasi, dalam artikel "Membangkitkan Semangat Soempah Pemoeda di Era Digital" tanggal 28 Oktober 2010 akan diadakan Soempah Pemoeda 2.0 di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Wah, pasti orang muda yang bersemangat langsung meluncur melejit ke lokasi acara.

Sekarang, saatnya era teknologi dan informasi dengan kemunculan berbagai media digital dan situs jejaring sosial, PT XL Axiata Tbk (XL) melalui ”Soempah Pemoeda 2.0” mengajak seluruh blogger dan insan digital Indonesia mengadopsi nilai-nilai kebangsaan dan prestasi serta memotivasi bangsa untuk membuahkan prestasi menuju Indonesia yang lebih baik. Maka, membangkitkan semangat para orang muda saat ini.

JENG-JENG ....... ini diaaaaaa tempat berkumpulnya para orang muda yang SEMANGAT untuk ikut Soempah Pemoeda 2.0 !!! Museum Kebangkitan Nasional terletak di Jalan Abdulrahman Saleh No.26, Jakarta. Awalnya gedung ini adalah School Tot Opleiding Van Inlandse Arsten, STOVIA atau Sekolah Dokter Hindia lho ... Kalau sekarang sih digunakan sebagai museum sejarah. Koleksinya berkaitan dengan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan sejarah Kebangkitan Nasional. NAH! Maka dari itu, Soempah Pemoeda 2.0 diselenggarakan disini. HEBAT KAN?????
Mendeklarasikan
bersama dengan 14 komunitas Blogger dari seluruh Indonesia (komunitas Blogger Makasar, Manado, Ambon, Kalimantan, Padang, Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Solo, Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) serta gerakan masyarakat diantaranya adalah gerakan masyarakat Indonesia Optimis dan Komunitas Historia Indonesia (KHI), dan komunitas online yang masih banyak lainnya.


-Tempat deklarasi Soempah Pemoeda 1928-
-Tempat deklarasi Soempah Pemoeda 2.0-

Dalam acara p
eringatan “Soempah Pemoeda 2.0” ini, terdapat beberapa rangkaian kegiatan antara lain Talkshow, Deklarasi Sumpah Pemuda (secara online), serta kegiatan Napak Tilas. yang dilakukan oleh para para Blogger dan Komunitas Historia Indonesia dengan menyusuri lokasi perjalanan para pencetus Sumpah Pemuda.

Sebelum acara dimulai, mengheningkan cipta untuk mengenang korban bencana Wasior, Merapi dan Mentawai. Bersatu menyatukan hati dan pikiran dan mencoba mencari solusi atas berbagai persoalan sosial yang nampak pada saat ini.

Talkshow membahas makna dan relevansi semangat sumpah pemuda sejalan dengan semakin meluasnya perkembangan teknologi digital, menghadirkan Dr. Anhar Gonggong (sejarawan), Dr. Imam Prasodjo (Sosiolog), Adrie Subono (wirausahawan), Sudiyanto ( Peraih Indonesia Berprestasi Award 2008), Iman Brotoseno (praktisi dan penggiat social media) serta moderator Jaya Suprana. Para Jagoan Orang Muda datang dengan jiwa yang semangat!

-Jaya Suprana sebagai moderator-

-Adrie Subono dan Imam Prasodjo sebagai pembicara-

Dr. Anhar Gonggong sebagai Sejarawan :
"Kongres Pemuda II menyatukan organisasi pemuda berazas etnik. Walau para pemuda mendapat fasilitas dari Belanda, tetapi mereka sadar dan punya semangat beridentitas yaitu SATU!" Beliau menambahkan janji sumpah pemuda yaitu KEMAUAN untuk BERSATU!

Imam Prasodjo sebagai Sosiolog:
"Social Media secara digital sosial gaul banget, tetapi secara tatap muka belum tentu"

Sudiyanto, peraih Indonesia Berprestasi Award 2008 :
"Diriku terinspirasi kisah sejarah yang berguna bagi ban
gsa. Perlu orang-orang "GILA" untuk berkarya bagi bangsa."


-Pembicara yang semangat hadir di Soempah Pemoeda 2.0-

Terjadi pembicaraan yang seru disini, para peserta terpukau dan terlihat seperti menyaksikan pertandingan bola, ketika memperhatikan pembicaraan yang berlangsung ......
Iman Brotoseno, praktisi penggiat social media :
"jejaring sosial justru menumbuhkan sisi kemanusiaan dan solidaritas baru, contoh Koin Untuk Prita, sumbangan gempa dll . Walau dulu peserta Kongres Pemuda II menggunakan Bahasa Belanda, mereka mau berkorban untuk bersatu! Yang penting kemauan.
Dalam membahas Bahasa .....

Anhar Gonggong mengatakan "Kita perlu bahasa yg mempersatukan kita".

Imam Prasodjo, menambahkan "banyak negara yang tidak bisa punya bahasa persatuan, beruntung kita ada Bahasa Indonesia.Kalau dulu peserta kongres mayoritasnya pakai bahasa Jawa atau Sunda tetapi ada kemauan untuk sama-sama mengalah. Bahasa Indonesia tidak mengenal strata. Saya orang Jawa tapi software saya sudah Nasional!" ujar Imam langsung disambut dengan tepuk tangan para hadirin. *PROK-PROK-PROOOOKKK ... *

-Suasana Soempah Pemoeda 2.0, 28 Oktober 2010-
-Suasana Kongres Pemoeda II, 28 Oktober 1928-

Imam Prasodjo
dan Jaya Suprana sepakat, "Nasionalisme
jharus tetapi BUKAN AROGAN!" Iman Brotoseno menambahkan, "Nasionalisme sekarang berbeda dan cair dalam jejaring sosial. Sekarang Nasionalisme berarti bebas dari kebodohan. Nasionalisme bukan berarti menolak modal asing."
Adri Soebono menambahkan bahwa dirinya banyak mendatangkan artis luar negeri, tetapi tetap dukung sepenuhnya artis lokal!

Imam Prasodjo menambahkan :
"Jaman dibagi menjadi 3 (tiga) fase yaitu Agrikultur, Indu
sti, Informasi. Di abad informasi banyak perubahan, birokrasi, teamwork. Penghimpunan kekuatan banyak lewat social media, contoh simpati Bibit-Chandra, mungkin nanti ada presiden dunia maya dan disambut meriah para undangan."

Setelah pembicaraan sudah berlangsung, maka saatnya
mendengarkan lagu Tanah Airku yang dibawakan oleh Lita Liviani, dengan gesekan biolanya. Para peserta sangat menikmati moment ini, merinding terasa ketika mendengar permainan biolanya.


-Lita Liviani "Tanah Airku"-

Setelah itu, para orang muda yang hadir pada acara ini semua berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Terasa khidmat dan merasa larut terbawa suasana.

dan .... inilah moment yang ter-PENTING di Soempah Pemoeda 2.0 , 14 blogger bersiap maju ke panggung untuk deklarasi Sumpah Pemuda.

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928


Setelah itu dilakukan penyerahan rekor MURI dari Jaya Suprana deklarasi Sumpah Pemuda digital pertama. Kegiatan deklarasi sumpah pemuda dilakukan secara online melalui live tweet dari para peserta serta masyarakat umum yang turut terlibat dalam acar a peringatan ini.

Museum Rekor Indonesia (MURI) menyatakan XL sebagai penyelenggara acara deklarasi Sumpah Pemuda melalui jejaring sosial terbanyak. Tercatat hashtag #SatuNegeri digunakan 420.487 akun melalui 1.500 posting tweets sehingga mencapai exposure 2.050.023 impression (29/10).


-Penghargaan Rekor MURI diserah kan untuk XL-

-Foto bersama dengan Jaya Suprana serta Pehargaan MURI untuk XL-


-Foto bersama setelah menerima Penghargaan MURI untuk XL-

Penghargaan dari MURI untuk XL, penghargaan yang luar biasa. Belum lengkap rasanya, kalau belum ada games. Games ini adalah menyusun puzzle, permainan yang terlihat mudah tetapi perlu adanya kecepatan dan ketepatan. Seperti para pejuang di waktu dahulu, TIDAK ADA KATA "MENYERAH" di dalam kamus hidupnya.

Saatnya bermain puzzle, *hayoooo, disusun yang rapi yaaaa* .......


-Games Puzzle yang belum jadi "AYO SEMANGAT"-



-JENG-JENG .... wah .... udah jadi puzzle-nya HEBAAAAAT!!!!-

Selanjutnya acara Napak Tilas yang dilakukan oleh para para Blogger dan Komunitas Historia Indonesia dengan menyusuri lokasi perjalanan para pencetus Sumpah Pemuda.

Semangat Sumpah Pemuda harus bisa menjadi bagian hidup untuk mendarah-daging dalam jiwa dan raga kita sebagai bangsa Indonesia yang SATU!

XL telah memberikan yang BAIK untuk NEGERI ....
Pesembahan dari XL tak kan ada bandingnya .....

SEMANGAT INDONESIA!

1 Nusa + 1 Bangsa + 1 Bahasa = INDONESIA!


SOEMPAH PEMOEDA (28 Oktober 1928) dan sekarang SUMPAH PEMUDA (28 Oktober 2010) kita kan bukan cuma "Merayakan" tetapi dari sekarang ini adalah "Saatnya kita Membangkitkan Semangat Pemuda-Pemudi. SEMANGAT BERSATU untuk INDONESIA"

"Semangat Bersatu" itu memang mempunyai arti kata yang cukup luas, akan tetapi jika masih seperti pelajar masa kini, bisa diwujudkan dengan kehidupan sehari-hari dan yang ada di lingkungan sekitarnya.

. Teks "SOEMPAH PEMOEDA" dibacakan pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) di Jl. Kramat Raya no. 106, Jakarta Pusat (sekarang Museum Soempah Pemoeda) dan pada waktu itu milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong.

Sebelum pembacaan teks "SOEMPAH PEMOEDA" ada peristiwa yang sangat penting yaitu ketika W.R. Soepratman melantunkan lagu "Indonesia Raya" dengan gesekan biolanya dan saat itu lagu Indonesia Raya yang pertama kali diperdengarkan maka dijadikannya Lagu Kebangsaan Indonesia.



-Teks asli Indonesia Raya-



(kalau kita lihat di dalam diorama Museum Sumpah Pemuda maupun Monumen Nasional, kita menjumpai miniatur yang menggambarkan peristiwa di mana W.R. Soepratman yang melantunkan lagu Indonesia Raya dengan gesekan biolanya)


(foto bersama, para Pemuda-Pemudi yang telah menghadiri Kongres Pemuda II)

Sekilas perjalanan dibacakannya ikrar SUMPAH PEMUDA yang ditulis oleh Moehammad Yamin sebagai Sekretaris Kongres Pemuda.

-Mohammad Yamin-

Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang yaitu Kwee Thiam Hong, Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, Tjio Djien Kwie

(Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, Tjio Djien Kwie mengibarkan bendera Merah Putih)

(Kwee Thiam Hong)

Dengan merenung dan membayangkan Peristiwa SUMPAH PEMUDA dan ketika saya membuka buku IPS saat saya SD, saat itulah saya kagum dengan Para Orang Muda pada saat itu.

Ketika saya membayangkan perjuangan para Orang Muda pada saat itu, saya berpikir bahwa SUMPAH PEMUDA itu adalah hal yang UNIK, lebih unik dari peristiwa-peristiwa penting lainnya. Karena apa? Karena ORANG MUDA. Mengapa Orang Muda? Karena para orang muda mempunyai SEMANGAT jiwa nasionalisme dan persatuan yang tinggi. Mereka sebagai Orang Muda Indonesia dari berbagai macam suku dan budaya untuk BERSATU memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Indonesia Merdeka juga karena adanya SEMANGAT JIWA BERSATU untuk Merdeka.

Coba kita membuat perbandingan dengan Orang Muda saat ini. Saat ini, orang muda masih terlihat hanya “Menikmati Kemerdekaan”. Di masa kini, dengan adanya perkembangan globalisasi yang cukup tinggi membuat Para Orang Muda menjadi cenderung “individualisme” dan mementingkan kelompok-kelompoknya (biasanya disebut nge-gank) sehingga muncul perlakuan negatif seperti tawuran antar sekolah/antar kelompok, antar gank, perang saudara, bentrok antar kampung/desa, menjelek-jelekan agama lain, menjelek-jelekan suku lain bahkan menjelek-jelekan nama orang tua saat ini sudah keluar dari mulut para orang muda saat ini.



(Perang antar kampung yang terjadi di Papua menyebabkan banyak orang terluka. Penyebab utama hanya karena kurang komunikasi antar warga dan kesalahpahaman)

(Perang Saudara yang terjadi di Papua. Penyebabnya karena ada ke-tersinggungan dari perbedaan ras. Masalah kecil bisa mengakibatkan warga desa yang satu menyerang desa yang lain)
(Tawuran antar sekolah / antar gank hanya karena terjadi masalah kecil )

Itu semua adalah PENGHAMBAT SEMANGAT NASIONALISME yang pernah mem-booming ketika Sumpah Pemuda. Saat ini Orang Muda LUPA akan PERSATUAN. Rasa semangat nasionalisme ini belum disadari untuk mendarah daging dan merasakan INDAHNYA KEBERSAMAAN DALAM PERBEDAAN.

Dari semua kalangan bisa berperan dalam mempertahankan Semangat Sumpah Pemuda. Menurut pandangan saya, Sumpah Pemuda adalah moment yang paling WOW dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, saya hanya bisa KAGUM karena mereka mempunyai rasa saling bersaudara walaupun dari berbagai suku untuk bersama mencetuskan “Kemerdekaan”.


(Semangat membara disaat Para Pemuda memperjuangkan Kemerdekaan)
(Foto bersama di depan Gedung diadakannya Kongres Pemuda II)

Sekilas, terlintas kegiatan pada untuk menumbuhkan Semangat Nasionalisme selain menggugah rasa “persatuan”, bisa untuk menambah “semangat juang, kreatifitas dan sportifitas” untuk berkarya tanpa henti. Wujud kecintaan terhadap Tanah Air, rasa-rasanya masih perlu ditingkatkan dengan menghimbau kepada para Mentri yang membawahi Departemen yang berkaitan erat dengan warga masyarakat yang khususnya dapat menghimbau Para Orang Muda untuk mengembangkan Kegiatan yang bersifat Nasional agar semangat Sumpah Pemuda “tidak pudar” begitu saja. Hal ini dapat diupayakan dengan Kejuaraan Tournament yang bersifat Nasional yang dapat mempertemukan para Generasi Muda dari berbagai daerah dengan “Semangat Persatuan Nasional” dalam berbagai bidang, seperti :

  • Bidang Pendidikan

Pertukaran pelajar antar daerah, Cerdas cermat tingkat Nasional antar pelajar dari berbagai tingkat pendidikan sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, Karya Ilmiah Remaja, Menciptakan Inovasi Baru dari Kalangan Remaja, Pendidikan extrakurikuler seperti pramuka, dengan diadakannya Jambore Nasional mempertemukan pada pramuka ke ajang nasional



(Suasana cerdas cermat SMA, yang diambil dari seleksi-seleksi dari sebelumnya. Cerdas Cermat ini bisa ditingkatkan ke jenjang Nasional, Departemen Pendidikan bisa untuk menyelenggarakannya)

  • Bidang Pariwisata

Mengundang para muda/pelajar untuk pengenalan budaya daerah setempat, mengadakan pertunjukan di tempat-tempat wisata yang melibatkan unsur-unsur generasi muda, melengkapi daerah-daerah wisata dengan kisah sejarah perjuangan generasi muda terdahulu

(Touring bersama ke Candi Borobudur, mengenali banyak peninggalan sejarah, budaya yang diwariskan dari leluhur)
(Sekelompok Siswa SMP dari berbagai daerah, bersama-sama datang melakukan penelitian pada pohon di Kebun Raya Bogor)

  • Bidang Kesenian

Menarik para seniman seniwati, menggali potensi para “generasi muda” di seluruh Indonesia untuk mengikuti ajang kesenian daerah yang menjadi akar seni budaya nasional, mempersatukan para muda untuk terlibat dalam pengembangan seni tradisional serta menggali potensi seni modern yang tidak lepas dari nilai-nilai budaya nenek moyang.

(Tari Saman yang berasal dari Aceh dibawakan oleh Para Orang Muda dari berbagai suku)

(Reog Ponorogo, Jawa Timur, bagian dari budaya Nasional yang sudah dikenal di seluruh penjuru wilayah Indonesia. Pada saat ini masih banyak Orang Muda yang mau berusaha menghargai hasil karya dari Nenek Moyang.)

(Sekelompok Orang Muda datang dari berbagai daerah di luar pulau Jawa yang datang dan belajar ke kota Solo dalam rangka meneruskan warisan kesenian Membatik.)

(Tari Bali yang dibawakan oleh Siswa SMA, mereka orang muda yang mau melanjutkan karya Negeri.)
  • Bidang Olah Raga

Memfasilitasi kejuaraan nasional olah raga berbagai cabang olah raga, sepertinya saat ini baru bidang olah raga yang memiliki wadah bertemunya para generasi muda antar daerah, PON, Kejurnas karate, bulu tangkis, sepak bola, dan lain-lain.


(Berjuang sekuat tenaga untuk mencapai hasil yang maksimal)

(Indonesia yang meraih Prestasi dan berharga di mata dunia, mengharumkan Indonesia lewat Prestasi Olahraga)
  • Bidang Sosial

Saat ini menjadi paling relevan untuk dibahas, dimana ketika negeri ini sedang menangis dan berduka dengan banyaknya musibah bencana yang melanda tanah air kita akhir-akhir ini, bagaimana menciptakan kegiatan yang dapat menimbulkan rasa persaudaraan yang erat antar generasi muda, saling tolong-menolong dan peduli atas penderitaan sesama, gerakan-gerakan yang bersifat sosial yang tanpa memandang suku, ras, agama, semua dilakukan semata-mata untuk saudara setanah air.


(Indonesia Menangis, Indonesia Menderita, Indonesia Berduka, apa yang harus kita lakukan?)

(Keadaan porak poranda di Kep. Mentawai setelah diterjang Tsunami, apa yang harus kita lakukan?)

(Sebisa mungkin kita datang, mengulurkan tangan untuk saudara kita yang sedang berduka disana)(Akan tetapi, walau tidak bisa datang langsung ke tempat saudara kita yang sedang berduka, kita masih bisa mencoba menabung, menyisihkan uang jajan, dan mengajak teman kita untuk bersama mengulurkan tangan menolong saudara kita yang sedang berduka)

Melalui semua kegiatan yang bersifat Nasional di atas dapat mem-fasilitasi bertemunya Para Muda Generasi Bangsa yang merasa sehati dan sejiwa menjadi bagian dari Bangsa Indonesia. Memupuk semangat persatuan dan kesatuan mengembangkan bangsa Indonesia yang semakin besar dan bermartabat di mata dunia.

AKU BANGGA MENJADI ANAK INDONESIA

AKU BANGGA DENGAN PARA PAHLAWAN PEJUANGKU

AKU BANGGA DENGAN TANAH AIRKU

AKU BANGGA DENGAN ANEKA BUDAYA BANGSAKU

AKU BANGGA DENGAN BAHASA INDONESIAKU,

SUNGGUH .......

AKU BANGGA SEBAGAI ANAK BANGSA

INDONESIA!!!